Berita


Resilient City: Mengintegrasikan Perencanaan Tata Ruang Dalam Mewujudkan Ketahanan Kota Yang Berkelanjutan

2023-11-19

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan alam berlimpah, terletak di wilayah cincin api dunia dan dilalui garis khatulistiwa. Sehingga Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap berbagai jenis bencana. Jumlah penduduk yang tinggi dengan laju pertumbuhan yang semakin meningkat menyebabkan meningkat pula kebutuhan akan permukiman yang dapat memicu terjadinya alih fungsi lahan. Resilient City merupakan sebuah teknik penyelenggaraan ruang perkotaan yang dapat bertahan dan beradaptasi menghadapi segala gangguan ataupun tekanan yang memiliki korelasi dengan konsep pembangunan kota yang berkelanjutan (Sustainable Development), yaitu inovasi, mitigasi, dan adaptasi. Penerapan konsep tersebut juga dapat diterapkan untuk menghadapi ancaman globalisasi, urbanisasi, serta perubahan iklim yang kian marak terjadi. Memperingati Hari Tata Ruang Nasional yang jatuh pada tanggal 8 November lalu dan untuk membahas terkait topik tersebut lebih dalam dan menyeluruh, Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura mengadakan kegiatan Seminar Nasional dengan mengangkat tema ‘‘Resilient City: Mengintegrasikan Perencanaan Tata Ruang Dalam Mewujudkan Ketahanan Kota Yang Berkelanjutan’’ yang diselenggarakan secara daring dan luring pada Sabtu, 18 November 2023. Kegiatan Seminar Nasional Hataru 2023 dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa yang diikuti oleh seluruh peserta dan tamu seminar. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan tari Tandak Dare-Dare oleh Mahasiswi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura. Gerakan lembut berangsur-angsur menjadi gerakan cepat dan tegas pada tarian tersebut memiliki filosofi tentang kehidupan di Ibukota yang diibaratkan proses suatu kota untuk menjadi kota yang kuat terlepas dari segala macam tantangan yang ada. Muhammad Zaidan Ilyas selaku Ketua Panitia Hataru 2023 menyampaikan dalam laporannya, ‘‘Hari tata ruang merupakan perayaan tahunan dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang Nasional sebagai bentuk upaya untuk terus menambah ilmu pengetahuan mengenai penataan ruang dan ketahanan kota.’’ ‘‘Diharapkan penyelenggaran kegiatan Hataru 2023 dapat menjadi wadah bagi Mahasiswa Indonesia untuk mengekspresikan diri yang dituangkan dalam bentuk poster pada Lomba Poster Digital Nasional yang merupakan salah satu agenda pada kegiatan Hataru 2023.’’tambahnya Muhammad Ega Alphard selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura dalam sambutannya menegaskan bahwa Hari Tata Ruang bukan hanya sekedar tanggal dalam kalender namun merupakan momentum penting dalam mewujudkan upaya-upaya kota yang tangguh,berkelanjutan dan mampu menghadapi tantangan pada era ini. ‘‘Saat ini kita hidup di era perkotaan yang terus berkembang pesat dengan berbagai ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, seminar ini dapat menjadi ajang dalam menggali lebih dalam terkait bagaimana perencanaan tata ruang dapat menjadi tulang punggung ketahanan kota di masa mendatang.’’jelasnya Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura, Ibu Dr. Erni Yuniarti, S.T., M.Si menjelaskan perlu adanya perwujudan kota yang berkelanjutan dalam prinsip kota tangguh yang berfokus pada ketahanan dan kesiapan kota menghadapi berbagai tantangan yang saat ini marak terjadi seperti bencana alam, perubahan iklim dan masalah sosial. Beliau juga menambahkan “Saya mengharapkan semua peserta yang hadir pada seminar ini dapat membuka wawasan demi memperkaya dan memperkuat berbagai pandangan kreatif, ide-ide inovatif dan inspirasi dari generasi muda yang akan menentukan masa depan perkotaan di Indonesia.” Acara Seminar Nasional Hataru 2023 resmi dibuka oleh Bapak Dr. Ir. Yopa Eka Prawatya, S.T., M.Eng., IPM selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dalam kata sambutannya. Beliau mengharapkan agar kedepannya kegiatan perayaan Hari Tata Ruang yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura dapat diadakan setiap tahunnya dan bermanfaat tidak hanya pada saat acara berlangsung, namun juga dapat diterapkan di lapangan. Bapak Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc. selaku Head of Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia and Pacific (CCROM-SEAP), Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu pemateri menyampaikan terkait indikator-indikator Kota Tangguh serta upaya adaptasi dan mitigasi dalam membangun Kota Tangguh. Beliau menegaskan ‘‘Kombinasi strategi adaptasi dan mitigasi sangat penting untuk membangun kota yang tangguh dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang. Dengan mengatasi dampak saat ini dan risiko di masa depan, kota dapat meningkatkan kapasitasnya untuk beradaptasi, meminimalkan kerentanan, dan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan yang lebih luas.’’ Bapak Alfri, S.T., M.T. selaku Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengendalian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Pontianak yang juga merupakan pemateri pada kegiatan seminar ini memaparkan terkait bagaimana konsep pengembangan Resilient City dalam menghadapi perubahan ketidakpastian dan tantangan dari perubahan iklim serta persiapan dalam mewujudkan konsep tersebut di Kota Pontianak ‘‘Dalam menghadapi bencana atau perubahan iklim yang datang, setiap kota akan memiliki ketahanan yang berbeda-beda, maka diperlukan pengembangan konsep Resilient City yang akan membantu sebuah kota memiliki ketahanan untuk bertahan dari bencana dan faktor perubahan iklim.’’jelasnya Adapun Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Provinsi Kalimantan Barat yakni Bapak Syamsul Akbar, S.T., M.Eng, M.Sc. selaku pemateri menyampaikan tentang integrasi antara Rencana Tata Ruang terhadap konsep Kota Berketahanan. atau Resilience City beserta pendekatannya. Beliau mengatakan ‘‘Kota pada era ini diarahkan untuk dibangun dengan konsep Kota Berkelanjutan yang ditopang oleh tiga pilar salah satu diantaranya ialah konsep Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana. Konsep ini berfokus pada bagaimana menjalankan sebuah kota yang berkelanjutan melalui penyediaan ruang terbuka, pengelolaan limbah,transportasi,air bersih,energi terbarukan,tata bangunan yang ramah lingkungan sesuai dengan muatan tata ruangnya.’’jelasnya Agenda selanjutnya ialah sesi tanya jawab antara peserta seminar dan pemateri yang dipandu oleh Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura yakni ibu Ibu Meta Indah Fitriani, S.T., M.Sc. selaku moderator. Acara Seminar Nasional Hataru 2023 juga dilengkapi dengan quiz dan dilanjutkan dengan pengumuman Pemenang Lomba Poster Digital Nasional Hataru 2023 serta ditutup dengan sesi dokumentasi. Aulia Nada Nursukha salah satu peserta Seminar Nasional Hataru 2023 mengungkapkan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan Seminar yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura tersebut . ‘‘Seminar yang diadakan Hataru tahun ini sangat keren dan berkesan karena saya mendapatkan banyak informasi serta pembelajaran dalam mengintegrasikan perencanaan tata ruang untuk mewujudkan ketahanan kota yang berkelanjutan.’’ungkapnya. Diselenggarakannya kegiatan Hataru 2023 dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang Nasional oleh Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura dengan mengangkat tema ‘‘Resilient City: Mengintegrasikan Perencanaan Tata Ruang Dalam Mewujudkan ketahanan kota yang berkelanjutan’’ diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pentingnya penataan ruang dalam mewujudkan ruang nusantara yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan ketahanan nasional. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang bagi mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas dan wadah untuk berekspresi dalam menyampaikan solusi-solusi terkait penataan ruang demi mewujudkan ketahanan kota yang berkelanjutan.