Bappeda Goes to Campus 2024: Meningkatkan Kesadaran Akan Kebutuhan Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Barat
Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April, Bappeda Provinsi Kalimantan Barat menggelar acara "Bappeda Goes to Campus 2024" di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap pentingnya pembangunan berkelanjutan sebagai upaya penyelamatan bumi, serta untuk menggalang masukan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik Tahun 2025-2029.
Hari Bumi, yang pertama kali diperingati pada 22 April 1970, menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran akan isu-isu kontemporer yang mempengaruhi Kalimantan Barat, seperti Adaptasi Perubahan Iklim, Mitigasi Bencana, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Pembangunan Rendah Karbon, Ekonomi Hijau, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Lestari. Isu-isu ini telah menjadi agenda utama dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah periode 2018-2026 (RPJD dan RPD).
Dalam konteks perencanaan pembangunan daerah, Bappeda Provinsi Kalimantan Barat akan menyusun RPJMD Teknokratik Tahun 2025-2029. Dengan berpedoman pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pendekatan perencanaan yang digunakan mencakup Politik, Teknokratik, Partisipatif, Top-Down, dan Bottom-Up. Melalui pendekatan Partisipatif, Bappeda memberikan kesempatan dan ruang bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses perencanaan.
Bekerjasama dengan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, "Bappeda Goes to Campus 2024" menjadi wadah untuk sosialisasi dan pengumpulan masukan terhadap perencanaan yang akan disusun. Para peserta, terutama mahasiswa, diharapkan dapat memberikan gagasan dan solusi inovatif guna mencapai pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (FT Untan) telah meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah menjalankan kolaborasi yang kuat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Kalimantan Barat. Selain itu, Fakultas Teknik juga memperkenalkan Usulan Praktisi Mengajar sebagai bagian dari inisiatifnya. Namun, selain upaya pendidikan, pembahasan mengenai isu mikroplastik, termasuk variasi, bentuk, dan komposisinya, menjadi landasan bagi konservasi dan mitigasi dampak polusi mikroplastik.
Salah satu terobosan utama adalah adopsi Usulan Praktisi Mengajar. Dengan menghadirkan praktisi industri sebagai pengajar tamu, mahasiswa mendapatkan akses langsung ke pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mereka tetapi juga membantu menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri.
Namun, di tengah inisiatif pendidikan yang berkembang, pembahasan tentang masalah mikroplastik juga mendapat perhatian khusus. Variasi, bentuk, dan komposisi mikroplastik menjadi subjek utama dalam upaya konservasi dan mitigasi polusi mikroplastik yang merajalela. Dengan pemahaman mendalam tentang isu ini, diharapkan lulusan dari FT Untan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen FT Untan untuk tidak hanya memberikan pendidikan berkualitas tetapi juga untuk menjadi agen perubahan positif dalam isu-isu lingkungan yang mendesak, seperti polusi mikroplastik.